Salam kata,
Minggu, 2 Maret 2014 lalu merupakan Minggu yang berbeda. Di
tengah-tengah rutinitas warga ibukota yang hanya memiliki satu hari tanpa
kendaraan bermotor, ada sekelompok orang dengan poster “World Read Aloud” di
dadanya. Ya, komunitas Goodreads Indonesia dengan kostum merah “baca itu
seru”-nya berkeliling di area Jakarta Car Free day, berbagi kata dengan
lantang. Ini adalah kali kedua Goodreads Indonesia (GRI) ikut menyemarakkan
World Read Aloud yang tahun ini jatuh pada tanggal 5 Maret 2014 di seluruh
dunia. Pada tahun ini juga, GRI resmi menjadi partner @litworldsays dalam menyemarakkan World Read Aloud yang merupakan kegiatan
tahunan @litworldsays dalam rangka menumbuhkembangkan budaya baca
di dunia. @litworldsays sendiri adalah sebuah organisasi yang dirancang khusus oleh @PamAllyn untuk mendorong dunia literasi. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada dunia bahwa hak membaca dan menulis adalah milik semua orang. Memotivasi anak-anak, remaja dan bahkan orang dewasa di seluruh dunia untuk merayakan kekuatan kata-kata.
Sebenarnya, seminggu sebelumnya GRI sudah melakukan rangkaian kegiatan dalam rangka menyemarakkan
World Read Aloud Day ini, mulai dengan bekerjasama @rumahdongeng mengadakan #ReadAloud Week di mana tiap orang yang mengirimkan foto #ReadAloud nya melalui Twitter berarti ikut menyumbangkan 1 buku anak untuk PAUD (foto-foto lihat di sini). Lalu, Sabtu, 1 Maret 2014 #ReadAloud live oleh Klub Siaran GRI di Radio Pelita Kasih 96.3 FM (www.radiopelitakasih.com ) dengan membawakan cerita "How Camel Got His Hump"-nya Rudyard Kipling.
Puncaknya, book marathon dan donasi buku yang ditujukan kepada @bukuntukpapua di Jakarta Car Free Day. Book marathon ini adalah suatu kegiatan
membaca secara marathon dari satu orang ke orang lain dengan suara lantang
tentunya. Kenapa harus marathon dan bersuara lantang? Begini, konsep dasar dari
book marathon adalah world dan read aloud, dunia dan membaca lantang. Artinya,
melalui book marathon ini, GRI ingin menyebarkan kekuatan kata-kata dengan
membacanya dengan lantang dan saling bergantian. Dengan begitu, setiap orang
dapat menyebarkan kekuatan kata-kata kepada orang lain dan membuat sebuah
perubahan, perubahan pada orang yang mendengarnya, perubahan pada dunia.
Bayangkan saja, jika satu orang membagikan satu kata kepada orang lain, lalu
orang itu membagikannya kepada orang berikutnya dan begitu seterusnya, maka
sudah berapa banyakkah orang yang tahu kata itu? Terlebih lagi sebuah cerita.
Coba kalian bayangkan! Mungkin di dunia ini tak ada lagi kesenjangan ilmu, tak
ada lagi kesenjangan sosial. Dunia penuh dengan orang-orang cerdas.
Book marathon ini juga menghadirkan suasana berbeda, ada
keceriaan dan kebersamaan yang tercipta ketika membacakan sebuah buku secara
bergiliran. Ada atmosfer berbeda ketika kalian membaca sebuah buku secara
bergiliran dan dengan suara lantang. Selain di Jakarta, di daerah-daerah lain
di Indonesia juga ikut menyemarakkan World Read Aloud Day dengan cara yang
berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan, membagikan kata-kata kepada seluruh
orang. Merayakan kekuatan kata-kata. Mengubah dunia. Selamat merayakan kekuatan kata-kata. Read aloud. Change the world.
Tetap berkata-kata, Tetap membaca. Baca Itu Seru.
Salam,
Goodreads Indonesia
Tidak ada komentar :
Posting Komentar