18/05/09
Liputan The Jakarta Post tentang Goodreads Indonesia
Read the article here:
Book fans benefit from book swapping
by Triwik Kurniasari , The Jakarta Post , Jakarta | Sun, 05/17/2009
Bookworms: A member of online community Goodreads Indonesia selects books on the sideline of a gathering at the Bank Mandiri Museum in Central Jakarta. The Saturday event, which was the first of its kind, was held to give booklovers a chance to swap best-selling or new books with fellow members. JP/Triwik Kurniasari
The city’s book lovers will find it easier to read bestsellers or new releases, as they now have more chances to swap books with other book fans.
On Saturday afternoon, dozens of Goodreads Indonesia members came to the Bank Mandiri Museum in the city’s Old Town to exchange books.
Each book lover is encouraged to bring two books. One of the books can be swapped for another book, while the remaining book will be donated to a local library.
“Actually, you may bring as many books as you like. If you want to donate all your books, that’s fine,” Amang Suramang, a Goodreads Indonesia member, told The Jakarta Post.
He said book swapping was a way to deal with the high expense of books.
“There are public libraries in the city, but not every body knows about them. The lengthy bureaucracy also sometimes becomes another problem for people who want to borrow or read books.
“Bookstores are more accessible, but you have to spend money to get the books. Book swapping is a practical way to find new books to read without having to pay.”
Goodreads Indonesia, which has more than 2,300 members across the country, is one among dozens of local communities that participated in the “Community Week”.
The event is held in observance of the World Book Day festival and the National Book Day event, which falls on May 17. Exchanging books is not a new thing for Goodreads Indonesia members.
Wirotomo, another Goodreads Indonesia member, said he had lent a number of his collection to his virtual friends he met online through the community.
“I just thought it would be better to lend some of my books to other people, instead of just stacking them in my bedroom,” said Tomo, who likes to collect superhero graphic novels.
The 38-year-old said he did not mind lending his books to people he barely knew.
“I trust them because they are also book lovers and members of the group. I believe they will return my books and keep them in good condition.”
Lita Soerjadinata, a Ciputat resident in Tangerang, said she often lent her books to Goodreads Indonesia members outside Jakarta, such as in Bandung in West Java and Banjarmasin in South Kalimantan.
“I usually send the books through the post office. So far, they [the borrowers] have always returned my books,” said Lita, who likes to hunt for books in flea markets.
“Borrowing books is a cheap way to read many books. So far I have borrowed about 60 books from Goodreads members.”
The book swapping event will end Sunday afternoon.
14/05/09
Peluncuran Buku "Para Penggila Buku: Seratus Catatan di Balik Buku" @ 20 Mei 2009 jam 18.30-selesai Newsmuseum Jl. Veteran
Goodreads Indonesia (GRI) bekerjasama dengan ANITA dan IBOEKOE 'n dbuku, mengundang warga buku yg berada dan/atau sedang berada di Jakarta untuk hadir dalam acara Peluncuran Buku "Para Penggila Buku: Seratus Catatan di Balik Buku"
Bersama:
Taufik Rahzen (Budayawan)
Kurnia Effendi (Sastrawan)
Aldo Zirsov (Goodreads Indonesia)
Putra Gara (Seniman Monolog-Anita)
Komunitas Goodreads Indonesia
Komunitas Kutubukugila (Kubugil)
"Para Penggila Buku: Seratus Catatan di Balik Buku"
Penulis: Diana AV Sasa & Muhidin M Dahlan
Penerbit: I:BOEKOE & dbuku
Tanggal 20 Mei 2009
Jam 06:30PM-selesai
Lokasi: Newseum Cafe
Jl. Veteran I/33, Jakarta Pusat
Jakarta, Indonesia
Para penggila buku dengan hasrat dan ketekunannya meninggalkan beberapa catatan tentang kegilaan pada buku yang eksentrik dan mengagumkan.
Sebut saja Blumberg si maling buku profesional, Henry Huntington dengan perpustakaan raksasa dan hasrat berburunya yang luar biasa, Anthonio Maghliobechi sang pustakawan yang mangkat di meja perpustakaan, John Wood prajurit korporat Microsoft yang membangun ribuan perpustakaan, Kiswanti, Dauzan Farouk, dan Sumanto dengan cita-citanya pada perpustakaan desa, Harry Kunto yang menjaga identitas Bandung dengan buku, dan sederetan nama-nama lain.
Dunia di balik buku ternyata begitu luas dan kaya. Kami menemukan ragam kisah menarik tentang buku dan buku.
Maka kami pun memberi beberapa catatan tentang buku yang pernah kami bacai dan memberi kami inspirasi untuk terus membaca dan menulis. Karena membaca dan menulis adalah dua kembaran yang tak terpisah. Berguru pada buku, kami menamainya.
"Kalau kita membuka hati untuk buku,
niscaya ia akan membuka isinya untuk kita"
(Taufik Rahzen)
Bersama:
Taufik Rahzen (Budayawan)
Kurnia Effendi (Sastrawan)
Aldo Zirsov (Goodreads Indonesia)
Putra Gara (Seniman Monolog-Anita)
Komunitas Goodreads Indonesia
Komunitas Kutubukugila (Kubugil)
"Para Penggila Buku: Seratus Catatan di Balik Buku"
Penulis: Diana AV Sasa & Muhidin M Dahlan
Penerbit: I:BOEKOE & dbuku
Tanggal 20 Mei 2009
Jam 06:30PM-selesai
Lokasi: Newseum Cafe
Jl. Veteran I/33, Jakarta Pusat
Jakarta, Indonesia
Para penggila buku dengan hasrat dan ketekunannya meninggalkan beberapa catatan tentang kegilaan pada buku yang eksentrik dan mengagumkan.
Sebut saja Blumberg si maling buku profesional, Henry Huntington dengan perpustakaan raksasa dan hasrat berburunya yang luar biasa, Anthonio Maghliobechi sang pustakawan yang mangkat di meja perpustakaan, John Wood prajurit korporat Microsoft yang membangun ribuan perpustakaan, Kiswanti, Dauzan Farouk, dan Sumanto dengan cita-citanya pada perpustakaan desa, Harry Kunto yang menjaga identitas Bandung dengan buku, dan sederetan nama-nama lain.
Dunia di balik buku ternyata begitu luas dan kaya. Kami menemukan ragam kisah menarik tentang buku dan buku.
Maka kami pun memberi beberapa catatan tentang buku yang pernah kami bacai dan memberi kami inspirasi untuk terus membaca dan menulis. Karena membaca dan menulis adalah dua kembaran yang tak terpisah. Berguru pada buku, kami menamainya.
"Kalau kita membuka hati untuk buku,
niscaya ia akan membuka isinya untuk kita"
(Taufik Rahzen)
12/05/09
Puncak Acara World Book Day 16-17 Mei 2009
Tanggal 16-17 Mei 2009 adalah bagian dari minggu komunitas dalam World Book Day Indonesia 2009. Di puncak acara itu akan diisi oleh pameran komunitas literasi, bazaar buku, lelang karya komunitas, diskusi dan temu komunitas, dan penghargaan tokoh literasi.
Stand Goodreads Indonesia ada di hall B-48 (indoor/di dalam ruangan) Museum Bank Mandiri, nanti cari saja yang ada spanduknya GRI.
Tanggal 16 Mei 2009
jam 09.00-17.00 WIB (bisa sampai jam 21.00 karena akan ada panggung komunitas)
Tanggal 17 Mei 2009
jam 09.00-17.00 WIB
Kegiatan di dalam booth: Bookswap, Pameran poster&foto2 GRI, Pembagian brosur GRI. Insya Allah, tersedia cemilan swadaya GRI (makanan+minuman).
Langganan:
Postingan
(
Atom
)