13/10/08

Hasil Polling Buku Pilihan Bulan Oktober

Berikut ini hasil Polling Buku yang akan dibaca bulan Oktober 2008

1. Peter Pan In Scarlet-Peter Pan Berjubah Merah by Geraldine McCaughrean: 16 votes, 15.8%

2. Segelas Beras Untuk Berdua by Sindhunata: 32 votes, 31.7%

3. Angin pun Berbisik Kumpulan Sajak Cinta by Irwan Dwi Kusnanto: 4 votes, 4.0%

4. Matilda by Roald Dahl: 31 votes, 30.7%

5. Minggir Waktunya Gerakan Muda Memimpin by Eko Prasetyo: 18 votes, 17.8%

Total pemilih: 101 anggota

Jadi pemenangnya adalah buku:

Segelas Beras Untuk Berdua
karya Sindhunata

Published 2006 by Penerbit Buku Kompas

Buku ini mengisahkan sosok manusia, setelah penulisnya menyelami kehidupan orang miskin, rakyat jelata dan kaum pinggiran sampai dimensi yang terdalam. Empati, emosi dan kepekaan terhadap penderitaan rakyat kecil tergambar jelas dalam buku ini.


Selamat membaca bareng dan jangan lupa untuk share hasil ulasanmu dengan teman-teman.

09/10/08

Artikel 1/3: Profil Goodreads Indonesia di Kompas 5 Okt 08

Kami Tidak Pandang Buku
Sumber: http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/10/05/01455467/kami.tidak.pandang.buku

Minggu, 5 Oktober 2008
Lusiana Indriasari



Buku adalah gudang ilmu dan membaca adalah kuncinya. Agar semakin banyak orang gemar membaca buku, komunitas pencinta buku Goodreads Indonesia aktif mengadakan kegiatan baca buku bersama.

Sesekali mereka juga menapak tilas dari buku berlatar belakang sejarah. Salah satu buku yang memberi gagasan itu adalah novel fiksi Rahasia Meede: Misteri Harta Karun VOC karya ES Ito.

Demi menelusuri tempat bersejarah yang disebut-sebut dalam buku itu, Goodreads Indonesia menggandeng komunitas Sahabat Museum dan Jakarta’s Bookworms. Mereka lalu melakukan perjalanan mulai dari Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah) hingga ke Pulau Onrust di Kepulauan Seribu.

Minggu (3/8) lalu, sekitar 350 orang dari berbagai usia berkumpul di Museum Fatahillah. Dengan 12 kapal tongkang sewaan mereka lalu berlayar ke Pulau Onrust.

Tidak lupa sang penulis novel, ES Ito, pun diajak serta. Ada juga pakar sejarah Jakarta, Alwi Shihab, dan Lilie Suratminto, penulis buku Makna Sosio Historis Batu Nisan VOC di Batavia.

Sambil menelusuri tempat-tempat bersejarah itu peserta asyik mendengarkan cerita di balik tempat bersejarah yang dikunjungi dari Alwi Shihab dan Lilie.

”Setelah membaca bukunya, kami ingin melihat langsung tempat bersejarah itu,” kata Amang Suramang, salah satu moderator komunitas Goodreads Indonesia.

Museum Fatahillah dipilih sebagai tempat berkumpul karena dalam Rahasia Meede, ES Ito menulis ada terowongan tua di Jakarta yang pintu masuknya berada di dalam Museum Fatahillah. Rute terowongan itu diyakini menuju tempat persembunyian emas VOC.

Rak buku
Komunitas Goodreads sebenarnya adalah komunitas baca internasional yang digagas Otis Chandler pada tahun 2007. Otis adalah pemilik perusahaan penerbitan di Amerika Serikat yang juga menerbitkan Los Angeles Times.

Pada bulan Juni tahun 2007, pencinta buku di Indonesia, Femmy Syahrani, membentuk grup di situs internet Goodreads internasional dan dikenal dengan nama Goodreads Indonesia. Sekarang komunitas ini digawangi lima moderator, yaitu Femmy, Amang, Roos, Lita, dan Gieb. Anggota komunitas Goodreads Indonesia kini sudah mencapai lebih dari 1.190 orang.

Di situs Goodreads Indonesia, masing-masing anggota memiliki ”rak buku” dan memajang koleksi buku yang mereka miliki. Saat mengeklik profil anggota, langsung terpampang deretan buku yang mereka miliki, lengkap dengan pemeringkatannya. ”Kalau ada yang berminat dan sudah saling kenal, bisa tukar-tukaran baca,” kata Amang yang punya koleksi 515 buku, termasuk tiga buku yang dilarang beredar di dalam negeri.

Menonton bersama
Oleh komunitas Goodreads Indonesia, membaca dibuat menjadi kegiatan menyenangkan. Selain melakukan kegiatan membaca bersama yang periode bacanya ditentukan, komunitas ini juga melengkapi imajinasi mereka dengan nonton film bersama.

Banyak buku yang sudah difilmkan menjadi santapan bagi para pencinta buku Goodreads Indonesia. Film-film yang beredar di pasaran seperti Harry Potter, Narnia, atau Laskar Pelangi yang diangkat dari buku sudah pasti menarik bagi anggota Goodreads Indonesia.

Selain menonton di bioskop, anggota komunitas juga menonton film-film dari DVD atau VCD. Sebagian film itu sudah sulit diperoleh di pasaran. ”Kami pernah nonton bersama film To Kill a Mocking Bird versi hitam-putih,” kata Gieb (30). Novel To Kill a Mocking Bird karya Harper Lee ini diangkat ke layar lebar tahun 1962 dan dibintangi aktor kawakan Gregory Peck.

Film-film zaman dulu ini dimiliki Aldo, salah satu anggota Goodreads Indonesia. Selain gemar mengoleksi buku, Aldo juga dikenal gemar mengoleksi film.

Meski usianya baru 1,5 tahun, tetapi komunitas pencinta buku ini termasuk yang paling aktif berkegiatan dibandingkan komunitas serupa lainnya. Dengan berinteraksi di dunia maya, mereka menggelar kegiatan baca buku bersama, lomba meresensi buku, dan diskusi buku.

Melalui dunia maya, mereka juga menggalang relawan untuk mengaktifkan perpustakaan di sekitar pembaca dengan membentuk wadah Sobat Perpus.

Rencananya Sobat Perpus akan mendata perpustakaan mana saja yang perlu dihidupkan lagi lalu mencari donasi untuk berkegiatan di perpustakaan tersebut atau untuk menambah koleksi buku.

”Kami bercita-cita membangun budaya membaca di masyarakat kita,” kata Amang. Dengan beragam kegiatannya, komunitas Goodreads Indonesia mencoba membentuk diri menjadi pembaca aktif. Mereka tidak ingin sekadar membaca buku lalu buku itu disimpan di rak setelah selesai dibaca.

Simak tekad mereka seperti tertulis di situs http://www.goodreads.com/group/show/345.Indonesia.

”Kami hidup untuk membaca buku. Buku apa saja boleh dibaca. Buku apa saja boleh dibicarakan. Pokoknya kami tidak pandang buku. Yang terpenting bagi kami, di milis ini kami bisa berbagi gagasan, pemikiran, dan perasaan dengan teman-teman sesama kutu buku.”

Artikel 2/3: Profil Goodreads Indonesia di Kompas 5 Okt 08

Pergaulan
Bukan Kutu Buku yang Kuper
Sumber: http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/10/05/01453298/bukan.kutu.buku.yang.kuper



"Meski kami kutu buku, tetapi kami bukan kutu buku pendiam atau kutu buku kuper (kurang pergaulan),” kata Monic (30-an), anggota komunitas Goodreads Indonesia di sebuah kafe di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Anggota komunitas ini, Senin (22/9), berkumpul untuk buka puasa bersama. Dengan kacamata tebalnya, Monic memang tampak seperti kutu buku seperti dicitrakan banyak orang. Akan tetapi, perempuan yang mempunyai usaha perkebunan ini jauh dari kesan pendiam.

”Saya senang ikut komunitas semacam Goodreads ini karena membuat saya tidak menjadi kuper,” tutur Monic.

Dengan ikut Goodreads Indonesia, Monic juga menjadi lebih terpacu rajin membaca buku. Biasanya, untuk buku setebal 300 halaman, misalnya, Monic membutuhkan waktu hampir satu bulan membacanya. Setelah ikut Goodreads ia bisa membaca buku setebal 500 halaman dalam waktu dua minggu.

Fara, anggota lain, juga merasakan manfaat bergabung dengan komunitas pencinta buku. Selama ini Fara kalau pergi ke toko buku selalu kebingungan memilih buku mana yang bagus dan enak dibaca.

”Saya selalu lapar mata. Ingin membeli banyak buku yang dipajang di rak toko buku, padahal belum tentu isinya bagus semua,” kata Fara yang sekarang bisa melihat resensi buku yang dibuat teman-temannya sebelum memutuskan membeli buku. Cara itu dianggap lebih hemat.

Bergabung dengan komunitas yang anggotanya punya kesamaan hobi dianggap menyenangkan karena mereka merasa satu hati sehingga lebih mudah menjalin pertemanan.

”Kami boleh berdiskusi sengit menanggapi satu buku. Ada pro dan kontra, tetapi setelah diskusi selesai kami berteman lagi,” tutur Gieb yang juga menjadi salah satu moderator Goodreads Indonesia.

Gieb bercerita, ketika muncul buku Ayat-ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, anggota komunitas ini terlibat perdebatan sengit. Ada yang memuji karya Habiburrahman, tetapi banyak pula yang mengkritik karena mengusung tema poligami.

”Kalau diskusinya sudah menjurus ke saling caci maki, moderator langsung menghentikan,” kata Gieb. (IND)

Artikel 3/3: Profil Goodreads Indonesia di Kompas 5 Okt 08

Perburuan
Buku Langka, Buku Bekas, Buku Diskon
Sumber: http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/10/05/0144431/buku.langka.buku.bekas.buku.diskon



Selain buku baru, buku-buku bekas juga menjadi incaran pencinta buku Goodreads Indonesia. Motivasi mereka biasanya karena ingin mendapat buku-buku lama yang langka.

Karena banyak yang hobi berburu buku bekas, komunitas Goodreads Indonesia membuat daftar tempat berburu buku bekas (juga baru) di Indonesia. Beberapa surga tempat mencari buku bekas adalah di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Malang.

”Rencananya kami akan pergi ke Malang untuk mencari buku bersama,” tutur Gieb. Selain mencari buku, anggota komunitas ini juga akan berwisata di kota yang sejuk itu. Di Malang, kios-kios buku bekas ini ada di Jalan Wilis yang sebelumnya berada di Jalan Majapahit.

Selain pergi ke kios buku bekas, sebagian anggota komunitas Goodreads Indonesia mencari buku-buku di tempat persewaan buku. Jika ada buku yang diincar, mereka lalu mengajukan diri untuk membeli buku tersebut. Kebanyakan buku-buku yang bisa didapat di tempat penyewaan buku ini adalah buku-buku cerita silat.

Diskon buku
Namanya juga pencinta buku, barang yang paling diincar untuk dibeli tentunya buku. Karena gemar membeli buku, komunitas semacam ini sering menjadi target penerbit untuk memasarkan buku-buku baru.

Penerbit besar seperti Kepustakaan Populer Gramedia sering menginformasikan buku baru terbitan mereka. Selain buku baru, Penerbit Serambi juga sering menginformasikan acara pesta diskon.

”Kami di sini bukan menjadi kaki tangan penerbit. Kami hanya menyebarkan informasi agar pencinta buku tahu ke mana harus mencari buku,” kata Amang.

Ajang diskon buku memang selalu ditunggu-tunggu para pencinta buku ini. Ninus (26), anggota Goodreads Indonesia, senang sekali bisa memborong buku pada acara pesta diskon.

Dengan uang Rp 100.000 ia bisa memborong tujuh novel tebal yang bagus-bagus. Saking tebalnya, kata Ninus, buku itu bisa buat ganjal meja makan di rumah. (IND)

Oktober 2008: 10 Buku Paling Banyak Dibaca versi Goodreads Indonesia

Goodreaders Indonesia,

Dapat diduga jauh-jauh hari, buku apa yang akan naik di bulan Oktober 2008 ini. Apalagi kalau bukan buku pertama dari tetralogi Laskar Pelangi, yang baru saja dirilis filmnya oleh Miles Production & Mizan Film. Jadi untuk Anda yang penggemar karya Andrea Hirata, bolehlah sedikit berbangga karena semakin banyak yang membaca bukunya dan menempati lagi peringkat 1 deretan 10 buku teratas yang dibaca Goodreaders Indonesia.

3 buku baru yang bulan lalu bercokol, bulan ini melorot peringkatnya. Bilangan Fu (Ayu Utami) di posisi ke-6 dan dua karya Goodreads Authors yakni Divortiare (Ika Natassa) dan Orange (Windry Ramadhina) masing-masing menempati posisi 15 dan 8. Windry naik satu peringkat. Yay! Congrats ya Windry...

Bulan ini juga ditandai dengan masuknya buku terjemahan Kochka yang baru terbit Agustus 2008 ke peringkat ke-2. Buku yang bercerita tentang Lucy remaja 12 tahun yang berupaya memahami tetangganya Matthew, anak 4 tahun yang autistik rupanya cukup digemari oleh para Goodreaders. Novel-novel Indonesia klasik juga naik peringkat seperti Bumi Manusia karya Pramodya Ananta Toer. Mungkinkah karena segera akan dirilis juga filmnya oleh Garin?

Sedang demam Twilight yang mewarnai bacaan bulan lalu, langsung tenggelam seiring dengan berhentinya promosi dari penerbitnya. Sekarang berada di posisi buntut.

Oke, tanpa perlu panjang lebar, simak daftar lengkapnya di bawah ini.

10 Buku Paling Banyak Dibaca versi Goodreads Indonesia
Bulan: Oktober 2008

1. Laskar Pelangi (Tetralogi Laskar Pelangi, Buku 1)
by Andrea Hirata
avg rating 4.17 — 1791 ratings — published 2005
score: 9
Posisi bulan lalu: 8 (naik 7 peringkat)

2. Anak Lelaki yang Menelan Bintang-Bintang (The Boy Who Ate Stars)
by Kochka
avg rating 3.42 — 12 ratings — published 2008
score: 7
Posisi bulan lalu: -

3. The Kite Runner (Paperback)
by Khaled Hosseini
avg rating 4.25 — 94285 ratings — published 2003
score: 7
Posisi bulan lalu: 6 (naik 3 peringkat)

4. A Thousand Splendid Suns (Hardcover)
by Khaled Hosseini
avg rating 4.34 — 40354 ratings — published 2007
score: 6
Peringkat bulan lalu: -

5. Bumi Manusia (Softcover)
by Pramoedya Ananta Toer
avg rating 4.47 — 665 ratings — published 2007
score: 6
Peringkat bulan lalu: -

6. Bilangan Fu (Softcover)
by Ayu Utami
avg rating 3.69 — 97 ratings — published 2008
score: 6
Posisi bulan lalu: 1 (turun 5 peringkat)

7. Rahasia Meede: Misteri Harta Karun VOC (Paperback)
by E.S. Ito
avg rating 3.98 — 178 ratings — published 2007
score: 5
Posisi bulan lalu: 10 (naik 3 peringkat)

8. Orange (Softcover)
by Windry Ramadhina (goodreads author!)
avg rating 3.58 — 26 ratings — published 2008
score: 5
Posisi bulan lalu: 9 (naik 1 peringkat)

9. The Naked Traveler (Paperback)
by Trinity
avg rating 3.80 — 160 ratings — published 2007
score: 5
Posisi bulan lalu: -

10. Twilight (Twilight Series, Book 1)
by Stephenie Meyer
avg rating 4.30 — 56239 ratings — published 2005
score: 4
Posisi bulan lalu: 4 (turun 6 peringkat)

Setiap bulan, info ini akan diposting secara reguler. Semoga info ini berguna.